Sabtu, 24 Januari 2009

1 ONS BUKAN SAMA DENGAN 100 GRAM

PENDIDIKAN YANG MENJADI BOOMERANG
Seorang teman saya yang bekerja pada sebuah perusahaan asing, di PHK akhir tahun lalu. Penyebabnya adalah kesalahan menerapkan dosis pengolahan limbah, yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kesalahan ini terkuak ketika seorang pakar limbah dari suatu negara Eropa mengawasi secara langsung proses pengolahan limbah yang selama itu dianggap selalu gagal.
Pasalnya adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya menggunakan satuan pound dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram, sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan, teman saya diberi tenggang waktu 7 hari untuk membela diri dgn. cara menunjukkan acuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 gr.
Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang mengartikan ons (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 kilogram. Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan.
SALAH KAPRAH YANG TURUN-TEMURUN.
Prihatin dan penasaran atas kasus diatas, saya mencoba menanyakan hal ini kepada lembaga yang paling berwenang atas sistem takar-timbang dan ukur di Indonesia, yaitu Direktorat Metrologi . Ternyata, pihak Dir. Metrologi-pun telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen 100 gram.
Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem Internasional (metrik) yang diberlakukan resmi di Indonesia.
Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan Ons bukanlah bagian dari sistem metrik ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai
satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua
anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan "ons" dan "pound".
Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, ternyata tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang legal atau pengakuan internasional atas satuan ons yang nilainya setara dengan 100 gram. Dan dalam sistem timbangan legal yang diakui dunia internasional, tidak pernah dikenal adanya satuan ONS khusus Indonesia.
Jadi, hal ini adalah suatu kesalahan yang diwariskan turun-temurun.
Sampai kapan mau dipertahankan ?
BAGAIMANA KESALAHAN DIAJARKAN SECARA RESMI ?
Saya sendiri pernah menerima pengajaran salah ini ketika masih di bangku sekolah dasar. Namun, ketika saya memasuki dunia kerja nyata, kebiasaan salah yang nyata-nyata diajarkan itu harus dibuang jauh karena akan menyesatkan.
Beberapa sekolah telah saya datangi untuk melihat sejauh mana penyadaran akan penggunaan sistem takar-timbang yang benar dan sah dikemas dalam materi pelajaran secara benar, dan bagaimana para murid (anak-anak kita) menerapkan dalam hidup sehari-hari. Sungguh memprihatinkan. Semua sekolah mengajarkan bahwa 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, dan anak-anak kita pun menggunakannya dalam kegiatan
sehari-hari. "Racun" ini sudah tertanam didalam otak anak kita sejak usia dini.
Dari para guru, saya mendapatkan penjelasan bahwa semua buku pegangan yang diwajibkan atau disarankan oleh Departemen Pendidikan Indonesia mengajarkan seperti itu. Karena itu, tidaklah mungkin bagi para guru untuk melakukan koreksi selama Dep. Pendidikan belum merubah atau memberi-kan petunjuk resmi.
TANGGUNG JAWAB SIAPA ?
Maka, bila terjadi kasus-kasus serupa diatas, Departemen Pendidikan kita jangan lepas tangan. Tunjukkanlah kepada masyarakat kita terutama kepada para guru yang mengajarkan kesalahan ini, salah satu alasannya agar tidak menjadi beban psikologis bagi mereka ; "acuan sistem timbang legal yang mana yang pernah diakui / diberlakukan secara internasional , yang menyatakan bahwa : 1 ons adalah 100 gram, 1 pound adalah 500 gram."?
Kalau Dep. Pendidikan tidak bisa menunjukkan acuannya, mengapa hal ini diajarkan secara resmi di sekolah sampai sekarang ?
Pernahkan Dep. Pendidikan menelusuri, dinegara mana saja selain Indonesia berlaku konversi 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram ?
Patut dipertanyakan pula, bagaimana tanggung jawab para penerbit buku pegangan sekolah yang melestarikan kesalahan ini ?
Kalau Dep. Pendidikan mau mempertahankan satuan ons yang keliru ini, sementara pemerintah sendiri melalui Direktorat Metrologi melarang pemakaian satuan "ons" dalam transaksi legal, maka konsekwensinya ialah harus dibuat sistem baru timbangan Indonesia (versi Depdiknas). Sistem baru inipun harus diakui lebih dulu oleh dunia internasional sebelum diajarkan kepada anak-anak. Perlukah adanya sistem timbangan Indonesia yang konversinya adalah 1 ons (Depdiknas) = 100 gram dan 1 pound (Depdiknas) = 500 gram? Bagaimana "Ons dan Pound (Depdiknas)" ini dimasukkan dalam sistem metrik yang udah baku diseluruh dunia ? Siapa yang mau pakai ?.
HENTIKAN SEGERA KESALAHAN INI.
Contoh kasus diatas hanyalah satu diantara sekian banyak problema yang merupakan akibat atau korban kesalahan pendidikan. Saya yakin masih banyak kasus-kasus senada yang terjadi, tetapi tidak kita dengar. Salah satu contoh kecil ialah, banyak sekali ibu-ibu yang mempraktekkan resep kue dari buku luar negeri tidak berhasil tanpa diketahui dimana kesalahannya. Karena ini kesalahan pendidikan, masalah ini sebenarnya merupakan masalah nasional pendidikan kita yang mau tidak mau harus segera dihentikan. Departemen Pendidikan tidak perlu malu dan basa-basi diplomatis mengenai hal ini. Mari kita pikirkan dampaknya bagi masa depan anak-anak Indonesia.
Berikan teladan kepada bangsa ini untuk tidak malu memperbaiki kesalahan. Sekalipun hanya untuk pelajaran di sekolah, dalam hal Takar-Timbang- Ukur, Dep. Pendidikan tidak memiliki supremasi sedikitpun terhadap Direktorat Metrologi sebagai lembaga yang paling berwenang di Indonesia. Marikita ikuti satu acuan saja, yaitu Direktorat Metrologi.
Era Globalisasi tidak mungkin kita hindari, dan karena itu anak-anak kita harus dipersiapkan dengan benar. Benar dalam arti landasannya, prosesnya, materinya maupun arah pendidikannya. Mengejar ketertinggalan dalam hal kualitas SDM negara tetangga saja sudah merupakan upaya yang sangat berat.
Janganlah malah diperberat dengan pelajaran sampah yang justru bakal menyesatkan. Didiklah anak-anak kita untuk mengenal dan mengikuti aturan dan standar yang berlaku SAH dan DIAKUI secara internasional, bukan hanya yang rekayasa lokal saja. Jangan ada lagi korban akibat pendidikan yang salah. Kita lihat yang nyata saja, berapa banyak TKI diluar negeri yang berarti harus mengikuti acuan yang berlaku secara internasional.
Anak-anak kita memiliki HAK untuk mendapatkan pendidikan yang benar sebagai upaya mempersiapkan diri menyongsong masa depannya yang akan penuh dengan tantangan berat.
ACUAN MANA YANG BENAR ?
Banyak sekali literatur, khususnya yang dipakai dalam dunia tehnik, dan juga ensiklopedi ternama seperti Britannica, Oxford, dll. (maaf, ini bukan promosi) menyajikan tabel-tabel konversi yang tidak perlu diragukan lagi.
Selain pada buku literatur, tabel-tabel konversi semacam itu dapat dijumpai dengan mudah di-dalam buku harian / diary/agenda yang biasanya diberikan oleh toko atau produsen suatu produk sebagai sarana promosi.
Salah satu konversi untuk satuan berat yang umum dipakai SAH secara internasional adalah sistem avoirdupois / avdp. (baca : averdupoiz).
1 ounce/ons/onza = 28,35 gram (bukan 100 g.)
1 pound = 453 gram (bukan 500 g.)
1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons)
Bayangkan saja, bagaimana jadinya kalau seorang apoteker meracik resep obat yang seharusnya hanya diberi 28 gram, namun diberi 100 gram. Apakah kesalahan semacam ini bisa di kategorikan sebagai malapraktek ?
Pelajarannya memang begitu, kalau murid tidak mengerti, dihukum !!!
Jadi, kalau malapraktik, logikanya adalah tanggung jawab yang mengajarkan.
(ini hanya gambaran / ilustrasi salah satu akibat yang bisa ditimbulkan, bukan kejadian sebenarnya, tetapi dalam bidang lain banyak sekali terjadi)
KALAU BUKAN KITA YANG MENYELAMATKAN - LALU SIAPA ?
Melalui tulisan ini saya ingin mengajak semua kalangan, baik kalangan pemerintah, akademis, profesi, bisnis / pedagang, sekolah dan orang tua dan juga yang lainnya untuk ikut serta mendukung penghapusan satuan "ons dan pound yang keliru" dari kegiatan kita sehari-hari. Pengajaran sistem timbang dgn. satuan Ounce dan Pound seharusnya diberikan sebagai pengetahuan disertai kejelasan asal-usul serta rumus konversi yang benar. Hal ini untuk membuang kebiasaan salah yang telah melekat dalam kebiasaan kita, yang bisa mencelakakan / menyesatkan anak-anak kita, generasi penerus bangsa ini.
# # # # #
Tulisan ini akan dikirimkan kepada media masa, baik cetak maupun elektronik yang mau menyiarkannya demi kepentingan bangsa. Dipersilahkan mengubah formatnya sesuai dengan ketentuan penyiaran masing-masing.
Juga kepada sekolah-sekolah, pabrik-pabrik serta LSM dan masyarakat umum, untuk diketahui secara luas.
Bila anda merasa sependapat dengan saya, setuju untuk menghentikan kesalahan ini demi masa depan anak bangsa Indonesia , silahkan diperbanyak/ difoto copy dan disebar-luaskan sendiri.
Bila anda ragu-ragu terhadap kebenaran tulisan ini, silahkan menanyakannya langsung kepada Direktorat Metrologi atau Balai Metrologi setempat dikota anda berada.
Terima kasih saya ucapkan kepada anda yang peduli dan mau berpar-tisipasi menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia .
Semoga Tuhan memberkati upaya ini, yang kita lakukan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih sedikitpun.
Yoppy Martha Aditya

Senin, 12 Januari 2009

Kode Lemak Babi

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya adalah mencatat semua merek barang, makanan dan obat-obatan. Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Prancis dan Shaikh Sahib kerja di Badan tersebut bagian QC, oleh sebab itu dia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan.

Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141. Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis tersebut. Dia penasaran dan kemudian menanyakan kode matematis tersebut kepada seorang perancis yang berwenang dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab "KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN JANGAN BANYAK TANYA".

Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Shaikh Sahib dan dia Kemudian mulai mencari tahu kode matematis tersebut dalam dokumen yang ada. Ternyata apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum m! uslim di dunia. Hampir di seluruh negara barat termasuk Eropa, pilihan utama untuk Daging adalah daging babi.

Peternakan babi sangat banyak di negara-negara tersebut. Di perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000. Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun orang eropa dan amerika berusaha menghindari lemak-lemak tersebut. Kemudian yang menjadi pertanyaan sekarang; dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ?

Jawabannya adalah: Babi-babi tersebut dipotong di rumah-rumah jagal dalam pengawasan Badan POM dan yang membuat pusing Badan tersebut adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.

Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak tersebut dibakar. Kemudian mereka berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal ujicobanya mereka membuat sabun dengan bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil.

Lemak-lemak tersebut diproses secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa Dan di! pasarkan Dalam pada itu negara-negara di eropa memberlakukan aturan Ya ng mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Oleh karena itu bahan yang terbuat dari lemak babi dicantukam dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produk.

Mereka yang sudah tinggal di Eropa selama 40 tahun terakhir ini mengetahui Hal tersebut. Namun produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk ke negara-negara Islam pada saat itu sehingga menimbulkan deficit perdagangan bagi negara pengekspor.

Menoleh ke masa lalu, jika anda hubungkan dengan Asia Tenggara, anda mungkin tahu tentang factor yang menimbulkan perang saudara. Pada saat itu, peluru senapan dibuat di Eropa dan diangkut ke belahan Benua melalui jalur laut. Perjalanannya memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga bubuk mesiu yang ada di dalamnya Mengalami kerusakan karena terkena air laut.

Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut dengan lemak babi. Lapisan lemak tersebut harus digigit dengan gigi terlebih d! ahulu sebelum digunakan. Saat berita mengenai pelapisan tersebut tersebar dan sampai ke telinga tentara yang kebanyakan Muslim dan beberapa Vegetarian (orang yang tdk makan daging), maka tentara-tentara tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara (civil war).

Negara-negara eropa mengakui fakta tersebut dan kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Semua orang yang tinggal di Eropa sejak tahun 1970 - an mengetahuinya.

Saat perusahaan produsen ditanya oleh pihak berwenang dari negara Islam mengenai lemak hewan tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut adalah lemak sapi & domba, walaupun demikian lemak-lemak tesebut haram bagi muslim karena penyembelihan hewan ternak tersebut tidak mengikuti syariat islam. Oleh karena itu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk ke negara-negara islam.

Sebagai akibatnya, perusahan-perusaha produsen menghadapi masalah keuangan yang sangat serius karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produknya ke Negara islam, dimana laba penjualan ke negara islam bias mencapai milliard dolar. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti oleh Badan POM sementara orang awam tidak mengetahuinya.

Kode tersebut diawali dengan kode E-CODES E-INGREDIENTS ini terdapat di banyak produk perusahaan multinasional termasuk pasta gigi, sejenis permen karet, cokelat, gula-gula, biscuit, makanan kaleng, buah-buahan Kalengan dan beberapa multi vitamin dan masih banyak lagi jenis produk makanan & obat-obatan lainnya.

Semenjak produk - produk tersebut di atas banyak dikonsumsi oleh negara-negara muslim, kita sebagai masyarakat muslim tidak terkecuali sedang menghadapi masalah penyakit masyarakat yakni hilangnya rasa malu, kekerasan dan seks bebas (kumpul kebo).

Oleh karenanya, saya mohon kepada semua umat islam untuk memeriksa terlebih dahulu bahan-bahan produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya Dengan daftar kode E-CODES berikut ini. Jika ditemukan kode-kode berikut ini dalam kemasan produk yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk dengan kode-kode tersebut di bawah ini mengandung lemak babi.

Kode-kode tersebut adalah:
E100, E110, E120, E 140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252,E270, E280, E325, E326, E327, E334, E335, E336, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440,E470, E471, E472, E473, E474, E475,E476, E477, E478, E481, E482, E483,E491, E492, E493, E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635, E904.

Adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat islam untuk mengikuti syariat islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada saudara-saurdara kita.

source : swaramuslim.com

Sabtu, 03 Januari 2009

Dapatkan Rupiah hanya dengan Klik




Kini bagi anda orang Indonesia ada suatu cara yang mudah untuk mendapatkan rupiah dengan mudah, Inovasi terbaru itu adalah klikrupiah.com.
Anda akan mendapatkan rupiah hanya dengan meng-klik iklan yang terdapat dalam klikrupiah.com. setiap iklan yang anda klik, anda akan mendapatkan Rp. 100,- atau jika anda anggota premium anda akan mendapatkan Rp. 150,-.

Cara Bermain
Kunjungi website www.klikrupiah.com kemudian daftarkan diri anda, isi biodata anda termasuk nama bank dan rekening (disarankan memakai Mandiri atau BCA) karena selain kedua bank tersebut anda akan di kenakan biaya transfer yang otomatis akan dipotong dari rupiah yang anda dapatkan.
Setelah anda mendaftarkan diri, segera login. Setelah anda login, masuk ke halaman klik iklan. Dihalaman klik iklan pada bagian paling bawah terdapat 5 iklan yang bisa anda klik untuk mendapatkan rupiah.
Klik salah satu iklan, disudut kiri atas terdapat angka hitung mundur selama 30 detik, tunggu sampai selesai, setelah itu anda akan mendapatkan notifikasi kotak dialog “apakah anda ingin menambah rupiah?” anda klik ok. Jika tanda tersebut berarti anda sudah mendapatkan Rp. 100,- atau jika anda anggota premium anda akan mendapatkan Rp. 150,-.
Untuk mendapatkan rupiah selanjutnya, kembali ke halaman klik iklan kemudian klik iklan yang lain, tunggu sampai dengan waktu berakhir seperti pada klik iklan pertama sampai dengan kotak dialog muncul, setelah selesai silahkan klik iklan selanjutnya sampai dengan 5 banner iklan yang ada semuanya anda klik.

Aturan Lain
- Anda hanya boleh membuat 1 akun saja, tidak boleh ganda. Jika akun anda terhapus karena suatu hal maka anda boleh mendaftar ulang berdasarkan ketentuan yang ada.
- Dialarang melakukan SPAM (pengiriman e-mail secara massal) untuk mengajak orang bergabung, jika diketahui ternyata anda melakukan kegiatan SPAM, maka keanggotaan anda akan dihapus.
- Anda diperbolehkan mengajak saudara anda yang serumah untuk bergabung dengan kami,tapi tidak boleh menjadi referral anda, begitu juga dengan tempat dikantor, warnet, dll nya yang sama IP nya.
- Anda harus memasukan data yang valid (Email, Bank, Nama, No Rek).
- Semua pembayaran menggunakan Rekening BCA dan MANDIRI dan di bayar sesuai waktu yang telah kami tentukan (baca forum untuk lama pembayaran dan ketentuan payout).
- Member bisa setiap saat meminta payout berdasarkan jangka waktu yang ditetapkan dan permintaan payout dibatasi untuk standart member untuk menghindari banyaknya payout secara bersamaan, sedang untuk premium member tidak ada batasan meminta pembayaran.
- Pembayaran anda akan dibatalkan dikarenakan pelanggaran TOS yang anda lakukan dan atau hal lain yang sekiranya dianggap bahwa anda belum layak untuk meminta pembayaran, jika anda mengalami hal demikian anda bisa meminta payout setelah anda memenuhi syarat yang ditetapkan.
- Jika anda menggunakan bank selain BCA dan MANDIRI akan kami kenakan biaya pada saat anda meminta pembayaran kepada kami dan biayanya adalah Rp. 20.000. (hanya untuk premium member) dan jika anda member standart maka pembayaran hanya akan kami proses jika anda mencantumkan rekening BCA atau Mandiri saja.
- Perubahan Data Bank akan kami kenakan biaya sebesar Rp. 10.000 untuk perubahan data email dll dalam akun anda akan dikenakan biaya Rp. 5.000 setiap kali melakukan penggantian.
- Anda hanya diperbolehkan mencari maksimal 100 refferal dan apabila anda telah memiliki lebih dari refferal 100 refferal cari, maka sistem akan menolaknya secara otomatis.
- Pemasangan Iklan bisa anda bayarkan lewat bank ( BCA dan MANDIRI) bisa melalui kasir, ATM, maupun internet banking dan kami menerima pembayaran dari bank manapun, setelah anda melakukan pembayaran silahkan mengisi halaman "konfirmasi pembayaran".
- Anda setuju untuk tidak melakukan tuntutan kepada KlikRupiah.com yang disebabkan oleh kesalahan anda sendiri seperti mendaftar ganda, melakukan manipulasi data dan sebagainya.

Pertanyaan-pertanyaan :
- Apa Klikrupiah.com?
Inovasi terbaru cara mudah dapat uang dari internet, dan hanya untuk orang indonesia.
* Cara kerjanya?
Lihat website dalam 30 detik dihalaman "ketik iklan". Tunggu setelah 30 detik selesai anda akan melihat kotak dialog “Apakah anda ingin uang anda bertambah?”. Jika kotak dialog tersebut muncul berarti anda mendapatkan Rp 100 dan jika anda premium mendapatkan Rp 150, untuk yang warna merah 'X' anda tidak mendapatkan apa-apa
* Dapatkan saya mengajak orang serumah untuk ikutan program ini?
Selama alamat E-mail beda dan No rekening Bank beda, tidak masalah, tapi tidak boleh jadi referral anda.
* Dapatkan saya membuat account lagi?
Tidak.
* Orang sekantor, sekolah dapat mengikuti program ini?
Dapat, lihat pertanyaan sebelumnya.
* Dimana saya melihat kode untuk mereferensikan?
Bisa dilihat di statistikku.
* Berapa uang yang saya dapat ?
Setiap klik yang anda lakukan, anda dibayar Rp 100 untuk free anggota dan referralnya Rp 50 , jika anda premium anggota anda mendapatkan Rp 150 dan referralnya Rp 100.
* Saya tidak bisa melihat iklan?
Coba bersihkan cookie, temp, cache dan jika tetap tidak bisa coba ganti browser atau restart komputer anda.
* Kenapa statistik saya tidak uptodate !
Coba refresh halaman (pencet F5) atau Coba bersihkan cookie, temp, cache dan jika tetap tidak bisa coba ganti browser atau restart komputer anda.
* Kenapa setiap login atau register kode keamanan selalu salah!
Coba refresh halaman (pencet F5) atau Coba bersihkan cookie, temp, cache dan jika tetap tidak bisa coba ganti browser atau restart komputer anda. .
* Bagaimana saya mendapatkan pembayaran ?
Setelah Account anda mencapai Rp 50.000
* kapan?
Setelah account anda mencapai Rp 50.000, anda bisa meminta untuk dibayarkan, dan anda akan di bayar
* Bagaimana cara saya berhenti jadi anggota?
Anggota tidak aktif akan di hapus dari database.

DAFTAR DISINI

Daftar sekarang dan dapatkan uang dengan mudah !
Prosesnya cukup mudah anda cuma klik iklan dan lihat beberapa detik kemudian uang masuk kesaldo anda. Anda tidak membutuhkan keahlian. Yang anda butuhkan hanya lihat iklan dan klik yang ada di website. Anda bisa mengajak teman untuk bergabung disini dan akan mendapatkan komisi. Pembayaran bisa diminta setiap saat dan akan diproses lewat bank BCA dan MANDIRI. Minimal pembayaran Rp 50000.